ini cerpen yang lip post di pesbuk April 8, 2011 at 10:42pm
*gambar ini cuma ilustrasi, ngga ada hubungannya sama cerita :D
"Aku
ngga tahu apa friends forever yang kaya di Spongebob itu ada apa
ngga..." seorang gadis berambut hitam panjang menggumam seorang diri
sambil ber-hotspot-ria. Poninya turun hingga garis mata dan membuatnya
tampak seperti Sadako dari kejauhan. Di notebook-nya yang berwarna
silver itu tertempel stiker merah metalik, Kaia.
"Kai,
kamu harusnya percaya... hal seperti itu pasti ada..." jawab seorang
temannya yang berbaring malas di bawah pohon tempat Kaia bersandar
sambil memainkan jari-jarinya pada keyboard.
"Jes, itu
hanya terjadi pada Spongebob dan Patrick. Mereka bahkan sering
bertengkar hanya untuk memperebutkan hal sepele seperti coklat..."
bantah Kaia pada Jason, cowok berambut coklat gelap dengan sebuah komik
di tangannya.
"Hahaaa, kamu ini bodoh Kai!" Jason bangun dan duduk di samping Kaia.
"Apa hakmu yang sering mendapat nilai D untuk bilang bahwa aku ini bodoh!"
"Dengar
ya Kai, kepandaian ngga mempengaruhi pola pikirmu soal persahabatan..."
Kaia terdiam. "Friends forever itu ada, kalau Spongebob dan Patrick
bertengkar, itu tak membantah teori friends forever. Mereka bertengkar tapi bukan berarti tak bersahabat lagi kaaan?"
"Itu karena mereka memang bodoh..."
"Kita semua bodoh kan, dalam bersahabat kita bahkan bisa saja menjadi semakin bodoh.
Aku tak punya alasan kenapa berteman dengan Cellie yang hobi dandan dan
jarang kuliah itu, kenapa aku berteman dengan Ren yang kutu buku dan
punya mulut setajam pedang, atau dengan Ernie yang selalu menyusahkanku
dengan masalah-masalah keuangannya. Berapa persen keuntungan yang ku
dapat dari mereka? Aku tak pernah menghitungnya, aku juga tak tahu ada
atau tidak. Tapi aku tahu mereka adalah teman-teman terbaikku. Bukan
karena mereka ada di setiap aku senang atau susah, tapi juga aku merasa
mereka itu temanku. Entahlah, perasaan semacam itu memang tak bisa dijelaskan dengan kata, dituliskan dalam tinta, dan diuraikan dengan zat kimia..."
"..."
"Apa?"
"Hhiii, kamu puitis juga..."
"Itu
jujur kok. Soalnya ada satu lagi temanku yang bawel, ngeselin, suka
mengeluh dan sok tahu. Tapi aku tetap mau berteman dengannya..."
"Eh?"
"Dia sedang memandangku sekarang! Hahhaaaa!"
"Hei
kauuu!" Kaia merapikan notebooknya sambil bersiap mengejar Jason yang
sudah berlari jauh di depannya... Dalam hatinya ada perasaan kesal tapi
juga lega, memiliki teman yang membuka pikirannya. Bahwa di
suatu tempat, di ujung benua, langit, atau dunia... pasti ada
persahabatan abadi. persahabatan tak akan hilang walaupun bentuknya
hancur atau warnanya luntur...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar